Pagi Paaak…., siang Booos…, sore Pak…., mungkin kata2 itu begitu enak didengar jika kita telah diberi amanah jabatan dan mempunyai anak buah.., tetapi tahukah anda.., kadang ada juga gerutuan yang pasti ada dari anak buah kepada atasannya…”Dasar bos sialan…segitu aja pake dimasalahin..”..atau ” Ah perasaan gua gak salah2 amat.., tapi kenapa gua kena semprot sih ?”…Sakit mendengarnya ? ya pasti lah..karena pasti setiap orang yang diberi amanah akan berusaha sebaik-baiknya dalam melaksanakan amanah tersebut, jangankan hanya sebatas Supervisor, Manager, Kepala bagian, atau apalah…, lha wong seorang Presidenpun pasti (dan hampir setiap detik malah) ada yang mencaci maki, menghujat, atau bahkan menghina walaupun tidak sedikit juga yang menyanjungnya ( ( walau kadang terpaksa )…ya tho ?
Merasa risih ? itu wajar..sebagai pemimpin memang perlu proses, ga mungkin dalam sekejap mata dapat langsung memimpin secara baik.., kembali ke Judul diatas..”Dukanya menjadi atasan…”, yup saya pribadi paling senang jika ditugaskan menerima karyawan baru.., senang melihat binar semangat dimata karyawan baru tersebut..seolah bisa berkata..” Sini pak, apapun yang bapak tugaskan pasti akan saya laksanakan dengan baik..pokoknya siiiaaaaaaaapp laaaahhh..!!!! ” wuiiiiih…gimana nggak seneng hayooo ?? melihat orang dengan semangat barunya melaksanakan tugas yang kita berikan, terus terang saya pribadi paling senang jika melihat hal tersebut.., tetapi…bagaimana jika kita diberi tugas harus menyampaikan Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) ???…, suatu hal yang paling saya sesalkan sebagai atasan…, kenapa sih harus seperti ini ? apa ndak ada jalan lain selain harus mem-PHK orang tersebut ? saya pasti langsung berfikir tidak langsung ke yang bersangkutan, tetapi orang yang ada di”belakang”nya, baik itu istrinya, anaknya, atau mungkin keluarganya jika dia memang menjadi tulang punggung bagi keluarganya… tapi mau bagaimana lagi ? seorang atasan diperusahaan pasti juga harus dan mau nggak mau mengikuti semua kebijakan yang diberikan oleh pihak Managemen…ya tho ? oleh karena itu…lebih baik melaksanakan segala perintah bagi seorang atasan harus dengan menggunakan hati…walau kadang bertolak belakang dengan logika…”lha berarti atasan yang seperti itu “lembek” doong ?? ” ooooohhh tidaaaakkk !!!! jika anda berfikiran seperti itu ya itu hak anda.., tapi memangnya anda mau mempunyai atasan yang gak punya hati ?? kalau saya pribadi ndak mau laaaaaaaaahhh…
lha wong sama2 kerja..sama2 cari makan ko’ pake semena-mena..saya ndak bisa seperti itu..tetapi kalau aturan yang “memerintahkan” ya mau ndak mau harus laaah..tapi ya itu…harus dengan hati…, kadang saya teringat pesan Almarhum ayah saya…” Semua orang pasti punya hati…walaupun sebejat-bejatnya orang itu..” lha ? kok gitu ? ya iya laaah…setiap manusia normal pasti punya hati dan nurani…kalo ndak punya gimana mas ? waduh kalau gitu saya bingung…itu manusia bukan ??? maka dari itu…kadang memang menjadi seorang atasan harus berpijak di dua sisi…sisi satu merasa dia yang berhak memutuskan kepada bawahannya…satu sisi lagi dia juga masih seorang karyawan yang hak dan kewajibannya “mungkin” masih sama dengan bawahannya….
oleh karena itu…selamat jalan kepada rekan-rekanku…semoga mendapat yang lebih baik di luar sana….dan ingat…silaturahmi harus tetap jalan teruuuus….ibarat pepatah…”DUNIA TIDAK SELEBAR DAUN KELOOOORRR….”